Heran, tempat shalat hanya ruang sempit???

Seorang warga negara asing yang baru bertugas di Indonesia sempat terheran-heran setiap dia parkir di basement kantornya dia melihat sebuah ruangan yang di dalamnya ada orang sedang berdiri, ada yang duduk, ada yang sedang berbaris.

Hal yang sama dia temukan di tempat parkir di banyak mal-mal di Jakarta. Karena penasaran dia bertanya dengan temannya yang telah lama bertugas di Indonesia.

Dia sangat kaget waktu diberitahu bahwa ruangan itu adalah tempat ibadah(musholla) dan orang di dalamnya sedang sholat. Dan lebih terkejut waktu dia tahu tidak ada tempat sholat dikantornya Selain dibasement tadi.

Dan ketika rapat dikantornya dia menyinggung masalah ini. Dan dia berkata, “Bagaimana mereka bisa bekerja dengan baik untuk bertemu dengan klien kita, jika untuk bertemu dengan Tuhan mereka saja anda tidak pernah memikirkan tempat yang layak????” Bukankah seharusnya tempat ibadah menjadi prioritas kita dikantor ini ?

Mulai saat ini ruangan tempat kita rapat akan kita jadikan tempat untuk bertemu dengan Tuhan anda ! kata Warga negara Asing tsb.

(Subhanallah,…)

Ironis memang, kita yang mengaku Negara berpenduduk muslim terbesar didunia tidak pernah memikirkan tempat sholat dikantor kita, kita akan protes keras kalau ruangan kita kecil, sempit dan kotor tapi kita tidak pernah protes jika untuk sholat kita harus berada diruangan yang ala kadarnya sekedar tempat disudut-sudut kantor yang sedikit kosong dan untuk berjamaah, sujud dan rukuk saja susah.

Bukti nyata yang lain adalah hampir seluruh mushola dikantor pemerintah,swasta,mal,terminal hanyalah tempat yang keberadaannya dipikirkan belakangan.

Bahkan banyak kantor yang tidakmemiliki tempat sholat dengan alasan tidak ada tempat lagi namun gudang-gudang,pantry dan (maaf) toilet selalu mejadi prioritas utama.

Jika anda berkesempatan jalan-jalan di mal, terminal atau tempat umum lainnya cobalah cari musholla, 99,999 % kalau anda temukan pasti ada dibasement, dekat toilet umum dan diruangan yang untuk mencarinya butuh perjuangan !.

Lalu dengan enaknya dan cueknya kalau kita berdoa agar rejeki yang kita dapat agar barokah dan bermanfaat? padahal kita tidak pernah memikirkan/mengusahakan tempat dimana barokah dan manfaat itu akan dicurahkan oleh Allah

Ironis!……………………………

Dikutip dari : Kiagus Momon Abdul Rahman


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah perjalanan hidup...

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK MELALUI PELAYANAN ONE STOP SERVICE (ANTARA IDEA DAN REALITA)

CV_Hardiyansyah